Minggu, 23 Agustus 2009

ROH KUDUS SAHABAT SEJATIKU


Semua manusia membutuhkan hiburan, baik anak-anak, orang dewasa bahkan usia senja pun tidak terkecuali. Perhatikan tayangan televisi hari-hari ini, banyak menawarkan unsur-unsur hiburan, mulai dari komedian, sampai kepada film-film yang bertehnologi tinggi. Konon TUKUL pembawa acara di salah satu stasiun tv swasta dibayar cukup mahal karena kemampuannya mengintertein. Banyak usaha dilakukan manusia untuk memperoleh hiburan, sebagian pergi ke mal, timezone, cinemplex, ke puncak, pantai, dll.


Hari-hari ini timbul satu kesan, bahwa hidup yang berbahagia adalah hidup yang dipenuhi dengan berbagai hiburan. Tetapi pertanyaan nya sekarang adalah, apakah hal-hal yang dari dunia ini bisa memberi kepuasan akan kebutuhan hiburan bagi manusia ? untuk sementara mungkin jawababnnya iya, tetapi harus disadari bahwa semua hiburan yang ditawarkan dunia sifatnya sangat terbatas dan sementara. Sebagai contoh banyak orang pergi nonton ke bioskop tujuannya supaya terhibur dari berbagai masalah atau situasi yang sulit, tetapi setelah selesai menonton apakah rasa stres hilang, jawabannya tentu tidak, yang tejadi justru tambah stres karena film yang ditonton membutuhkan perhatian tersendiri.


Tuhan Yesus saat - saat terakhir akan naik kesurga meninggalkan murid-murid-Nya, manyadari bahwa murid-murid akan sedih, mungkin juga takut, itu sebabnya Yesus berkata bahwa sampai di surga, Dia akan mengutus ROH KUDUS sebagai Roh penolong, penghibur bagi Murid-murid. Yesus tahu bahwa Hanya Roh Kudus yang sanggup memberi penghiburan sejati pada Murid-murid. Penghiburan sejati merupakan kebutuhan setiap manusia, kalau saja semua manusia menyadari bahwa dia membutuhkan Roh Kudus tidak akan ada yang namanya, putus asa, bahkan tindakan bunuh diri. Banyak manusia menjadi stres karena mencoba mengatasi segala problem di hidup ini dengan kekuatan sendiri.


Penghiburan dari manusia juga sangat terbatas, hubungan antar manusia masih dipenuhi dengan prasyarat - prasyarat, saat teman kita baik kita masih baik, tetapi saat teman jahat sanggupkah kita masih baik, belum tentu. Hubungan manusia juga adalah hubungan yang saling meninggalkan atau di tinggalkan. secinta-citanya seorang suami - Istri satu saat mereka harus siap berpisah. itulah keterbatasan cinta manusia, itujuga sebabnya Tuhan dalam kitab Yeremia berkata terkutuklah orang yang mengandalkan manusia.


Sangatlah bijaksana saat kita menyadari bahwa dalam diri kita sudah diberi Roh Kudus dari semula sebagai penolong dan penghibur kita. Sangatlah bijaksana saat kita belajar memberi diri dipimpin Roh Kudus, dan sangatlah penting untuk selalu kita mengingat bahwa dalam keadaan apapun Roh Kudus setia menolong kita. Mari Andalkan Roh Kudus, maka Ia akan memuaskan hati yang kosong dan hampa. Mari andalkan Roh Kudus, maka Ia akan menghibur hati sedih, dan menguatkan hati lemah. Amin

Selasa, 14 Juli 2009

SUDAH BERDOA, KOK KECELAKAAN JUGA

Oleh: Hermanto Karokaro, S.Th

Suatu hari saya bersama teman pulang dari Bekasi menuju Jakarta. Sebelum berangkat saya mengajak teman supaya berdoa terlebih dahulu dan kami pun berdoa dan doanya agak panjang juga. Setelah sepuluh menit motor yang kami kendarai, tepatnya di sebuah tikungan kami mengalami kecelakaan. Setumpuk pasir dan batu-batu kecil tersebar dijalan merupakan faktor peyebabnya. Saya terpelanting dan puji Tuhan hanya sedikit lecet di lutut, sementara teman saya yang sudah agak tua justru sehat-sehat saja, puji Tuhan.

Setelah tiba di Jakarta saya mengajak teman saya untuk mampir di warung pecal lele dan ayam goreng. Sambil menunggu hidangan disajikan saya sempat berbincang-bincang dengan teman saya seputar kejadiann yang baru saja kami alami. Saya bertanya dengan sedikit canda, tadi kita udah berdoa tapi kenapa kita mengalami kecelakaan juga ? teman saya menjawab justru karena kita tadi berdoa sehingga kita hanya sedikit lecet, coba kalau tadi kita tidak berdoa pasti keadaannya lebih parah.

Kejadian yang saya dan teman alami bukanlah sebuah kejadian yang terlalu khusus, banyak orang juga mungkin pernah mengalaminya. Atau anda yang sedang membaca renungan ini pun mungkin punya pengalaman tersendiri tentang doa dan kuasa/perlindungan Tuhan.

Saya teringat dengan alamarhum Pdt. Eka Darma Putera, seorang hamba Tuhan yang sangat produktif . Selain sebagai gembala yang sangat dicintai jemaatnya beliau juga sangat rajin menulis, puluhan bukunya bahkan ratusan mewarnai pemikiran iman kristen. Tetapi hampir sepuluh tahun beliau berperang dengan penyakit lever bahkan akhirnya meninggal karena penyakit tersebut. Padahal setiap hari beliau berdoa bahkan jemaat berdoa, rekan sesama pendeta berdoa tetapi akhirnya beliau harus meninggal karena penyakit yang dideritanya.

Saat doa hanya kita pahami sebagai sarana untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, maka pada saat itulah doa kehilangan makna yang sesungguhnya. Doa bukanlah sekedar meminta, doa bukan sekedar memenuhi apa yang kita mau yang tujuannya untuk membuat kita menjadi nyaman. Sebab jika doa kita pahami hanya sebatas itu maka jangan kaget kalau suatu saat kita akan malas berdoa. Atau kita akan berkata doanya dijawab Tuhan doaku tidak, doanya berkuasa doaku tidak.

Saya tidak mempercayai kuasa doa, tetapi saya sangat percaya dengan kuasa Tuhan maka karena itulah saya berdoa. Jadi masalah doa dijawab atau tidak dijawab tidak masalah, yang paling penting sikap kita terhadap Tuhan. Adakah kita tetap percaya saat doa kita tidak dijawab, dapatkah saya dan teman berkata Tuhan maha kuasa dan sangat baik padahal kami mengalami kecelakaan. Jika saya dan teman dapat berkata demikian maka itu jauh lebih berarti daripada sekedar kami bersyukur karena tidak mengalami kecelakaan. Maka dari itu mari kita memahami arti doa lebih dari sekedar meminta, menyenangkan kita. Tetapi biarlah kita tetap berdoa karena kita percaya akan kuasa dan kebaikan Tuhan. Sekali lagi berdoalah bukan untuk meminta tetapi berdoalah karena Tuhan baik dan maha kuasa. Amin

Kamis, 14 Mei 2009

MENANG ATAS KETAKUTAN

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" Yohanes 6:20
Suatu hari di rumah kami pernah mati lampu dan kejadiannya kebetulan pada malam hari saat kami sekeluarga sudah tertidur. Saat itu anak saya Yehezkiel umurnya kira-kira 5 tahun terbangun dan langsung berteriak papa..papa. Dari nada suaranya saya bisa mengira bahwa anak saya sedang dalam ketakutan. Tetapi suasana menjadi berbeda ketika saya mulai bicara dan berkata Yehezkiel ini papa. Saat itu anak saya menjadi tenang dan dapat melanjutkan tidurnya.  

Alkitab berkata bahwa Allah adalah Bapa kita dan kita yang percaya adalah anak-anak-Nya. Mungkin dalam perjalanan hidup kita mengalami banyak tantangan yang terkadang seperti kegelapan yang membuat kita menjadi takut. Tetapi bagaimana supaya kita bisa menang dalam menghadapi setia tantangan jawabannya adal sbb:

1. Rasa Takut dapat kita kalahkan lewat berseru pada Tuhan:
Yehezkiel bisa keluar dari rasa takutnya ketika dia berusaha memanggil. Kata memanggil berarti sebuah tindakan yang punya tujuan yaitu untuk mendapatkan sebuah jawaban. Pemazmur berkata bahwa berserulah pada Tuhan maka engkau akan mendapat jawaban. Maka dari itu langkah pertama untuk menang atas ketakutan adalah berseru memanggil atau meyembah Tuhan.

2. Rasa Takut dapat kita kalahkan lewat mendengar suara Tuhan:
Yehezkiel tidak saja memaggil papa tetapi pada saat bersamaan dia juga memasang telinga dan peka dengan suara ayahnya. Demikian halnya ketika kita sudah memanggil Bapa maka pekalah akan suara-Nya. Memang suara Tuhan tidak harus audibel (Tuhan langsung bicara) tetapi kita bisa mendengar suara Tuhan lewat membaca Firman Tuhan.


3. Rasa Takut dapat kita kalahkan lewat percaya penuh:

Yehezkiel tidak saja memanggil, mendengar papanya tetapi juga mempercayai papanya secara penuh. Kegelapan masih ada saat itu tetapi karena Yehezkiel percaya penuh terhadap papanya maka dia menjadi tenang bahkan dapat tidur dengan pules. Percaya penuh sangat diperlukan dalam menghadapi ketakutan. Kita sering sesaki takut dan dikuasai ketakutan tersebut karena kita kurang percaya. Yesus pernah berkata dalam injil Matius “ mengapa kamu takut ? dan mengapa kamu tidak percaya ?” 


yaitu adalah Firman Allah sendiri. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa untuk kita bisa masuk kedalam kerajaan Allah maka kita harus memiliki iman seperti anak kecil. Yehezkiel ketika sudah mendengar suara papanya maka dia menjadi tenang dan dapat tertidu dengan pules. Yehezkiel tidak sedikitpun ragu dengan ayahnya. Sesungguhnya demikianlah Allah inginkan ketika kita menaruh percaya kepadaNya. 


Senin, 11 Mei 2009

Allah Mengadakan yang Tidak Ada Menjadi Ada

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1
Menurut sejarah,Thomas Alfa Edison melakuan percoabaan ribuan kali untuk menemukan sebuah alat penerang (lampu pijar). Demikian juga Ford untuk menemukan mesin penggerak melakukan perconaan ratusan kali. Mungkin masih banyak penemu-penemu yang lain, seperti James Waat, Albert Enstein, dll. Tetapi ingat bahwa mereka hanya disebut penemu bukan penecipta. Dalam kitab Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah mencipta langit dan bumi. Kata mencipta dalam teks ibrani menggunakan kata BARA yang artinya menjadikan sesuatu yang belum ada menjadi ada.
Allah bisa mengadakan yang tidak ada menjadi karena Allah sanggup dan berkuasa melakukannya. Yang tidak ada saja bisa diadakan apa lagi yang sudah ada. Karena itu Paulus berkata dalam surat Filipi " Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Apa yang menjadi kebutuhan saudara ? ingatlah bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sanggup. Dia bukan penemu tetapi pencipta.

Rabu, 06 Mei 2009

JATUH LAGI JATUH LAGI



Seorang anak muda datang ke pendeta, si pemuda mengeluh karena tidak bisa lepas dari satu dosa. Si pemuda sering merasa bersalah karena selalu jatuh dalam dosa yang sama. Pendeta mencoba mendorong si pemuda supaya bangkit dan bertekad untuk tidak melakukan dosa itu lagi bahkan diakhiri dengan doa. Satu bulan kemudian si pemuda datang lagi dan mengeluhkan hal yang sama yaitu jatuh kedalam dosa itu-itu lagi. Si pendeta kembali mencoba menolong si pemuda dengan memberi nasihat dan juga doa-doa. Satu bulan kemudian terjadi hal yang sama si pemuda masih jatuh lagi terhadap dosa itu-itu lagi. Pengalaman si pemuda mungkin kelihatannya agak lucu, tetapi bukan tidak mungkin banyak anak-anak Tuhan mengalami hal yang sama. Untuk menang terhadap dosa dengan kekuatan sendiri memang tidak mungkin, hanya dengan pertolongan dan kekuatan Allah saja kita bisa menang.

Minggu, 03 Mei 2009

Mengapa Orang Percaya Berdoa


Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Markus 1:35


Suatu hari seorang jemaat bertanya kepada pendeta. Pak pendeta apakah bapak setuju bahwa Tuhan adalah maha tau (tau segala-galanya), ya saya setuju kata pendeta. Kemudian jemaat melanjutkan pertanyaannya yang kedua. Pak pendeta apakah bapak setuju bahwa Tuhan berkuasa mengontrol segala sesuatu, ya saya setuju kata pendeta. Kalau begitu mengapa kita harus berdoa kata si jemaat, bukankah Tuhan tau segalanya tentang hidup kita, bahkan dia berkuasa untuk mengendalikan segala sesuatunya. Si Pendeta memandang si jemaat dengan tersenyum karena merasa sedikit dijebak. Kalau kita membaca Alkitab maka kita akan menemukan banyak alasan mengapa sebagai orang percaya kita harus berdoa sekalipun Tuhan maha tau dan maha kuasa. Saya mencoba menguraikan tiga alasan penting mengapa sebagai orang percaya kita harus berdoa


1. Kita berdoa karena Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa.

Setidaknya ada 38 kali bahkan lebih ayat yang memerintahkan supaya orang percaya berdoa. Dalam Efesus 6:18 Paulus berkata "dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh ... Rasul Paulus mengingatkan jemaat Efesus supaya mereka berdoa. Yesus sebagai Tuhan yang memerintahkan kita orang percaya berdoa adalah seorang yang selalu berdoa, bahkan sampai hari ini di surga Yesus masih terus berdoa. Sebagai orang percaya hendaknya doa jangan jadikan sebagai sebuah pilihan, tetapi jadikanlah doa sebagai kewajiban untuk kebaikan kita.


2. Kita berdoa karena dengan berdoa kita mendapat kekuatan baru
Mazmur 138:3 Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. Yesus saat - saat terakhir menjelang penderitaan-Nya berdoa bahkan sampai pagi di taman getsemani. Lewat doa semalaman Yesus mendapat kekuatan baru, kekuatan yang luar biasa. Paulus dan silas dalam penjara dikuatkan lewat doaan penyembahan. Demikianlah halnya dengan hidup kita hari ini. Kita menghadapi banyak masalah dan kita menjadi kuat ketika kita menjadikan doa sebagai hal yang penting.


3. Kita berdoa karena dengan berdoa kita mendapat Tuntunan Tuhan
Paulus dalam sepanjang perjalanan pelayanannya selalu diawali dengan doa, karena Paulus tidak mau mengambil resiko karena keslahannya. Ruben A Torrey dalam bukunya How to Pray ” berkata bahwa ” Doa adalah alat yang Allah berikan untuk kita mendapatkan hal-hal yang kita butuhkan. Berdoa kepada Tuhan memang terkadang jawabannya tidak seperti keinginan kita. Walau demikian bukan berarti tidak berdoa. Craig Satterlee, seorang professor Missionari dari Chicago ” "Saya tidak mempercayai kekuatan doa. Namun, saya percaya akan kuasa dan hadirat Allah, karena itulah saya berdoa."


Selamat berdoa...

Jumat, 24 April 2009

KETELADANAN LEBIH KUAT DARI PERKATAAN ?



Yakobus 1:22




John Maxwell pernah berkata, bahwa jika anda ingin seseorang mengerjakan sesuatu maka anda harus terlebih dahulu mengerjakannya. Artinya ketika kita menyuruh seseorang melakukan sesuatu maka kita sendiri terlebih dahulu sudah melakukan sesuatu itu, jika tidak maka jangan kaget kalau orang tersebut tidak mau melakukannya atau mungkin melakukan tetapi dengan terpaksa. Banyak pasangan ingin merubah pasangannya hanya dengan perkataan saja, namun pasangannya tidak berubah malah balik menuntut supaya pasangannya yang harus terlebih dahulu berubah. Tuhan Yesus memberi teladan yang sangat luar biasa. Segala sesuatu yang Dia perintahkan kepada murid-murid-Nya terlebih dahulu Dia sudah lakukan. Tuhan pernah menyuruh murid-murid memberikan injil dengan mengutus mereka berdua-dua, sebelumnya Yesus sudah melakukannya. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa kasihilah musuhmu, Yesus sudah melakukannya juga dengan tetap mengasihi tentara romawi yang menyiksa Yesus. Yakobus berkata "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Yakobus berkata bahwa jika kita hanya mendengar lalu mungkin kita perkatakan kepada orang lain padahal kita sendiri tidak melakukan, maka kita disebut penipu. Hati-hati dengan mengetahui banyak firman tetapi kita tidak melakukan, untuk direnungkan seberapa banyak firman Tuhan yang sudah saudara ketahui bahkan sudah hafal, tetapi seberapa besar firman itu sudah saudara lakukan.


Mari mulai hari ini kita belajar tidak hanya mendengar tetapi juga pelaku-pelaku Firman Tuhan. Jika kita menjadi pelaku firman Tuhan maka setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita akan menjadi punya kuasa. karena Tuhan menyertainya. Jika kita ingin mengubah pasangan kita maka yang harus kita lakukan dalah dengan hidup melakukan firman Tuhan.


Amin

Selasa, 21 April 2009

TUHANPUN BISA MARAH

Yeremia 15:1-4



Suatu hari Tuhan berkata kepada nabi Yeremia. "Sekalipun Musa dan Samuel berdiri di hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada bangsa ini. Usirlah mereka dari hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!. Tuhan marah kepada bangsa Israel dikarenakan pemimpin israel waktu itu Manasye anak Hizkia mendirikan banyak patung dan menyembah kepada yang berhala. Tuhan sangat marah dan mendatangkan empat macam hukuman atas bangsa Israel. Sering kita berpikir bahwa Tuhan itu adalah kasih dan seumpama seorang kakek terhadap cucunya. Tuhan tidak akan marah karena Dia adalah kasih adanya. Satu sisi memang benar tetapi kita juga tidak boleh lupa bahwa Tuhan juga punya sifat pencemburu, artinya Tuhan tidak ingin diduakan. Itu sebabnya dalam hukum tarurat (keluaran 20) Tuhan sangat tegas dengan yang namanya penyembahan berhala. Tuhan berkata Jangan ada padamu ilah lain, jangan membuat bagimu patung, jangan menyembah atau beribadah kepadanya.

Pada zaman sekarang mungkin penyebahan berhala dalam arti memyembah patung sudah jarang kita temukan walaupun masih ada. Tetapi penyembahan berhala zaman sekarang tetap masih ada hanya saja bungkusnya sudah berubah atau diubah oleh siberhala itu. Mungkin kita harus memahami arti penyembahan berhala, penyembahan berhala adalah sesuatu yang kita jadikan sebagai tandingannya Tuhan. Kita lebih sering memperhatikan sesuatu itu atau hati kita condong kepadanya ketimbang Tuhan. sesuatu itu bisa saja maca-macam. Mungkin pacar, suami, istri, anak, mobil, hobby, dll.

Sabtu, 18 April 2009

YESUS SAYANG ORANG KUSTA



Lukas 17:11-19




Bagi orang Yahudi penyakit kusta adalah kutukan dari Tuhan. Itu sebabnya jika ada warga yang terkena kusta akan disingkirkan dari lingkungan masyarakat. Sebab menurut aturan agama Yahudi bahwa jika bersentuhan dengan orang kusta maka orang tersebut menjadi najis dan berdosa di mata Tuhan. Dalam kisah Lukas 17:11-19 terbukti Yesus bertemu dengan sepuluh orang kusta di pinggir kota Samaria dan Galilea. sepuluh orang kusta ini dibuang dan di tempatkan di perkampungan khusus jauh di luar kota Yerusalem. Namun Alkitab berkata "Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea." Yesus sengaja menyusuri dan mencari orang-orang yang di buang karena Yesus sayang dengan mereka.


Bagaimana dengan kita ? Adakah kita peduli dengan orang-orang yang terbuang ? Mungkin kita berkata di tempat saya tidak ada orang kusta. Memang yang ingin diajarkan Yesus lewat kisah ini bukan pada orang kustanya, tetapi kepedulian kita sebagai orang percaya terhadap orang-orang yang kurang beruntung yang ada di sekitar kita. Setiap hari ketika kita keluar rumah mungkin kita akan bertemu dengan mereka, bagaimana sikap kita ? Kepedulian tidak harus dengan memberi mereka uang, tetapi sapaan kita apalagi memberi kata-kata yang positif, penghargaan sangat mereka butuhkan.

Rabu, 15 April 2009

JANJI ALLAH


Yosua 21:45


Suatu hari saya pernah berjanji kepada anak saya Yehezkiel, umurnya sekitar 5 tahun akan membelikannya sebuah gitar. Tetapi entah kenapa karena kesibukan akhirnya saya lupa membelikan gitar tersebut. Setelah saya sampai di rumah, baru saja saya matikan mesin motor Yehezkiel sudah menuggu dan langsung menagih gitar yang saya janjikan. Saya agak kaget dan baru sadar akan janji saya. Sejenak saya berpikir mencari alasan mengapa tidak mebeli gitar yang anak saya rindukan, tetapi karena saya menatap wajahnya yang begitu berharap akhirnya tidak buang-buang waktu saya langsung pergi membelikan gitar yang saya janjikan. Setengah jam kemudian saya kembali dan membawa gitar yang Yehezkiel rindukan. Saya sangat senang melihat wajahnya begitu gembira.

Pengalaman ini memang cukup sederhana dan mungkin juga dialami oleh banyak orang. Tetapi bagi saya lewat kejadian ini saya sedang meberi teladan kepada anak saya tentang sebuah janji.

Sebagai orang yang percaya kita disebut anak-anak Allah dan Allah adalah Bapa kita. Sebagai anak adakah janji Allah yang kita pegang, adakah janji Allah yang sedang kita tunggu-tunggu. Mungkin kita berkata sampai kapan saya harus menunggu janji Tuhan dalam hidup saya toh sampai hari ini tidak ada yang digenapi. Allah tidak pernah ingkar janji dan Allah tidak terbatas dalam memenuhi janji-Nya. Firman Tuhan dalam KitabYosua 21:45 Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.

Kembali kepada pengalaman saya sebagai ayah bagi Yehezkiel, saya bukanlah tipe ayah yang sempurna, saya banak kelemahan dan sangat terbatas, tetapi demi anak yang saya kasihi say berjuang untuk memenuhi janji saya. Tuhan jauh lebih sempurna, jauh lebih berkuasa, tidakkah Dia akan memenuhi janji-Nya pada kita anak-anak-Nya. Saya sangat yakin Allah sebagai Bapa kita tidak pernah lupa akan janji-Nya dan sanggup memenuhinya. Masalahnya adakah kita seperti Yehezkiel dalam mengharapkan janji Ayahnya. Yehezkiel percaya akan ayahnya, Yehezkiel tidak ragu pada ayahnya, Yehezkiel percaya penuh terhadap ayahnya.

Dalam menanti janji Allah kita harus seperti Yehezkiel, jangan ragu akan Bapa, percaya penuh akan Bapa, Berharap penuh kepada Bapa. Percayalah apa yang Allah janjikan semua akan digenapi. Amin

Senin, 13 April 2009

Keluarga Sebagai Sebuah Sistem


Kolose 3:18-25

Satu hari saya berkunjung ke sebuah keluarga di daerah Bekasi. Cukup memperihatinkan keadaan keluarga tersebut, ibu mengalami sakit karena kanker di otak, sementara dari empat anaknya 2 mengalami gangguan mental (skizofrenia), sedangkan suami berprofesi sebagai guru. pada waktu kunjungan saya yang pertama si ibu hanya banyak mengeluhkan tentang suaminya yang kurang memperhatikan dia, sedangkan dua anaknya yang sekizofrenia sering memukulinya, jujur saya waktu itu hanya bisa mendengar dan mendengar. Hampir 2 jam saya mendengar saja, setelah si ibu agak lega baru saya mulai bicara dan yang saya katakan bahwa, sebagai keluarga semua memang saling mempengaruhi. Artinya jika anak akahirnya harus menderita skizo maka tidak lepas dari peran ayah atau ibu, demikian juga jika suami tidak perhatian dengan istri maka istripun berpan demikian sebaliknya.
Paulus dengan sederhana menjelaskan bagaimana sebuah keluarga dapat berjalan dengan baik jika masing-masing anggota keluarga menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. seperti sebuah kenderaan bermotor jika satu bagian komponen tidak berfungsi maka perjalanan kenderaan tersebut akan terganggu, misalnya pada waktu jalan di malam hari sementara lampu mati, tentu kenderaan tidak bisa jalan kalauoun jalan akan tabrak sana dan tabrak sini. Paulus membagi peran masing-masing anggota keluarga: Suami mengasihi istri seperti Kristus mengasihi jemaaat(tidak memperlakukan kasar), istri tunduk pada suami seperti jemaat tunduk pada Kristus, demikian juga anak harus menghormati ayah dan ibu dan ayah dan ibu harus mendidki nak dengan baik, memberikan kasih sayang. lebih jauh lagi Paulus menasihatkan bahwa dalam melakukan peran masing-masing anggota keluarga lekukanlah seolah-olah untuk Tuhan.

MANUSIA BARU



Kolose 3:5-17

Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi! Paulus mengawali dengan sebuah kalimat perintah yang tegas berkaitan dengan ciri manusia baru. Paulus ingin mejelaskan kepada Jemaat Kolose bahwa sebagai manusia baru, manusia yang telah mengalami penebusan Kristus maka segala sesuatu yang duniawi harus dimatikan. Lebih jauh Paulus menjelaskan tentang yang duniawi dalam ayat 5, yaitu: Percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan, yang sama dengan peyembahan berhala.




Saya teringat dengan pengalaman seorang hamba Tuhan yang cukup senior, beliau sangat dihormati oleh semua staff yang melayani bersama dia, bahkan jemaat hampir-hampir hamba Tuhan ini diperlakukan seperti Tuhan, karena apa saja yang dikatakan hamba Tuhan ini sudah dianggab sebagai kata Tuhan. Tidak hanya sampai disitu, kekayaan juga cukup melimpah, bahkan sudah dapat dikategorikan sebagai konglomerat yang tersebunyi.




Namun sangat disayangkan hamba Tuhan ini jatuh kepada dosa percabulan, ternyata si hamba Tuhan ini ada main dengan seorang yang melayani Tuhan juga di gereja yang sama. Bahkan hubungan keduanya sudah sedemikian jauh sampai kepada mempunyai anak dari hasil hubungan mereka. kalau sudah begini keadaanya apa yang mau dikata, dikaitkan dengan pernyataan Paulus "matikan segala sesuatu yang duniawi" Memang untuk melakukan perintah itu bukanlah mudah, tetapi bukan juga berarti tidak bisa.




Mustahil memang jika dengan usaha sendiri kita ingin mematikan yang duniawi, satu-satunya yang bisa mematikan yang duniawi adalah yang rohani. Maka dari itu dengan kekuatan Roh Tuhanlah kita bisa mematikan yang duniawi, selama kita hidup pimpinan Roh maka yang duniawi akan kalah tetapi sebaliknya bila kita hidup diluar pimpinan Roh Allah maka yang duniawi akan menguasai hidup kita. Dan ciri utama manusia baru adalah mematikan semua yang duniawi. Sudahkah kita benar-benar manusia baru ?.

Sabtu, 11 April 2009




CARILAH PERKARA DIATAS


Kolose 2:16-23




Dalam nats ini Rasul Paulus mengingatkan Jemaat Kolose tentang arti hidup di dalam Kristus. Hal ini dikarenakan jemaat Kolose masih hidup dualisme, artinya satu sisi mereka percaya kepada Yesus sebagai Mesias yang menggenapi seluruh hukum taurat, tetapi di sisilain mereka juga masih terikat dengan tradisi-tradisi keagamaan mereka yang lama. Paulus menegaskan bahwa semua tradisi yang mereka lakukan dahulu hanyalah bayangan Kristus, artinya di dalam Kristus semua tradisi telah disempurnakan oleh Kristus, itu berarti nilai Kristus lebih tinggi dari semua tradisi. Bagaimana dengan keadaan kita hari ini ? Apakah kita sudah secara mutlak menjadikan Kristus adalah segalanya dalam hidup kita. Atau jangan-jangan kita masih seperti Jemaat Kolose. Kita masih tawar menawar, misalnya dalam memilih hari baik, atau angka-angka yang dikeramatkan, atau mencari kekayaan - kesembuhan kepada orang-orang pintar. Sebagai orang Kristen yang sudah sepenuhnya dalam Kristus tentu tidak melakukan hal itu kagi. Sebab semua ada dibawah kendali Kritus. Paulus mengingatkan bahwa semua yang kita cari atau kita lakukan sekalipun kelihatannya sangat baik tetapi kalau itu diluar Kristus adalah kita hidup untuk mencari kemuliaan dan memuaskan hidup duniawi. Di luar Kristus kita akan disibukkan untuk mencari perkara-perkara dunia untuk memuaskan manusia duniawi kita, sebaliknya di dalam Kristus kita akan disibukkan mencari perkara-perkara di atas untuk memuaskan manusia rohani kita. manusia duniawi akan binasa dengan segala keinginannya sebaliknya manusia rohani akan mengalami kemuliaan dan keabadian didalam Kristus. Amin