Rabu, 15 April 2009

JANJI ALLAH


Yosua 21:45


Suatu hari saya pernah berjanji kepada anak saya Yehezkiel, umurnya sekitar 5 tahun akan membelikannya sebuah gitar. Tetapi entah kenapa karena kesibukan akhirnya saya lupa membelikan gitar tersebut. Setelah saya sampai di rumah, baru saja saya matikan mesin motor Yehezkiel sudah menuggu dan langsung menagih gitar yang saya janjikan. Saya agak kaget dan baru sadar akan janji saya. Sejenak saya berpikir mencari alasan mengapa tidak mebeli gitar yang anak saya rindukan, tetapi karena saya menatap wajahnya yang begitu berharap akhirnya tidak buang-buang waktu saya langsung pergi membelikan gitar yang saya janjikan. Setengah jam kemudian saya kembali dan membawa gitar yang Yehezkiel rindukan. Saya sangat senang melihat wajahnya begitu gembira.

Pengalaman ini memang cukup sederhana dan mungkin juga dialami oleh banyak orang. Tetapi bagi saya lewat kejadian ini saya sedang meberi teladan kepada anak saya tentang sebuah janji.

Sebagai orang yang percaya kita disebut anak-anak Allah dan Allah adalah Bapa kita. Sebagai anak adakah janji Allah yang kita pegang, adakah janji Allah yang sedang kita tunggu-tunggu. Mungkin kita berkata sampai kapan saya harus menunggu janji Tuhan dalam hidup saya toh sampai hari ini tidak ada yang digenapi. Allah tidak pernah ingkar janji dan Allah tidak terbatas dalam memenuhi janji-Nya. Firman Tuhan dalam KitabYosua 21:45 Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.

Kembali kepada pengalaman saya sebagai ayah bagi Yehezkiel, saya bukanlah tipe ayah yang sempurna, saya banak kelemahan dan sangat terbatas, tetapi demi anak yang saya kasihi say berjuang untuk memenuhi janji saya. Tuhan jauh lebih sempurna, jauh lebih berkuasa, tidakkah Dia akan memenuhi janji-Nya pada kita anak-anak-Nya. Saya sangat yakin Allah sebagai Bapa kita tidak pernah lupa akan janji-Nya dan sanggup memenuhinya. Masalahnya adakah kita seperti Yehezkiel dalam mengharapkan janji Ayahnya. Yehezkiel percaya akan ayahnya, Yehezkiel tidak ragu pada ayahnya, Yehezkiel percaya penuh terhadap ayahnya.

Dalam menanti janji Allah kita harus seperti Yehezkiel, jangan ragu akan Bapa, percaya penuh akan Bapa, Berharap penuh kepada Bapa. Percayalah apa yang Allah janjikan semua akan digenapi. Amin

Tidak ada komentar: