Kamis, 14 Mei 2009

MENANG ATAS KETAKUTAN

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" Yohanes 6:20
Suatu hari di rumah kami pernah mati lampu dan kejadiannya kebetulan pada malam hari saat kami sekeluarga sudah tertidur. Saat itu anak saya Yehezkiel umurnya kira-kira 5 tahun terbangun dan langsung berteriak papa..papa. Dari nada suaranya saya bisa mengira bahwa anak saya sedang dalam ketakutan. Tetapi suasana menjadi berbeda ketika saya mulai bicara dan berkata Yehezkiel ini papa. Saat itu anak saya menjadi tenang dan dapat melanjutkan tidurnya.  

Alkitab berkata bahwa Allah adalah Bapa kita dan kita yang percaya adalah anak-anak-Nya. Mungkin dalam perjalanan hidup kita mengalami banyak tantangan yang terkadang seperti kegelapan yang membuat kita menjadi takut. Tetapi bagaimana supaya kita bisa menang dalam menghadapi setia tantangan jawabannya adal sbb:

1. Rasa Takut dapat kita kalahkan lewat berseru pada Tuhan:
Yehezkiel bisa keluar dari rasa takutnya ketika dia berusaha memanggil. Kata memanggil berarti sebuah tindakan yang punya tujuan yaitu untuk mendapatkan sebuah jawaban. Pemazmur berkata bahwa berserulah pada Tuhan maka engkau akan mendapat jawaban. Maka dari itu langkah pertama untuk menang atas ketakutan adalah berseru memanggil atau meyembah Tuhan.

2. Rasa Takut dapat kita kalahkan lewat mendengar suara Tuhan:
Yehezkiel tidak saja memaggil papa tetapi pada saat bersamaan dia juga memasang telinga dan peka dengan suara ayahnya. Demikian halnya ketika kita sudah memanggil Bapa maka pekalah akan suara-Nya. Memang suara Tuhan tidak harus audibel (Tuhan langsung bicara) tetapi kita bisa mendengar suara Tuhan lewat membaca Firman Tuhan.


3. Rasa Takut dapat kita kalahkan lewat percaya penuh:

Yehezkiel tidak saja memanggil, mendengar papanya tetapi juga mempercayai papanya secara penuh. Kegelapan masih ada saat itu tetapi karena Yehezkiel percaya penuh terhadap papanya maka dia menjadi tenang bahkan dapat tidur dengan pules. Percaya penuh sangat diperlukan dalam menghadapi ketakutan. Kita sering sesaki takut dan dikuasai ketakutan tersebut karena kita kurang percaya. Yesus pernah berkata dalam injil Matius “ mengapa kamu takut ? dan mengapa kamu tidak percaya ?” 


yaitu adalah Firman Allah sendiri. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa untuk kita bisa masuk kedalam kerajaan Allah maka kita harus memiliki iman seperti anak kecil. Yehezkiel ketika sudah mendengar suara papanya maka dia menjadi tenang dan dapat tertidu dengan pules. Yehezkiel tidak sedikitpun ragu dengan ayahnya. Sesungguhnya demikianlah Allah inginkan ketika kita menaruh percaya kepadaNya. 


Senin, 11 Mei 2009

Allah Mengadakan yang Tidak Ada Menjadi Ada

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1
Menurut sejarah,Thomas Alfa Edison melakuan percoabaan ribuan kali untuk menemukan sebuah alat penerang (lampu pijar). Demikian juga Ford untuk menemukan mesin penggerak melakukan perconaan ratusan kali. Mungkin masih banyak penemu-penemu yang lain, seperti James Waat, Albert Enstein, dll. Tetapi ingat bahwa mereka hanya disebut penemu bukan penecipta. Dalam kitab Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah mencipta langit dan bumi. Kata mencipta dalam teks ibrani menggunakan kata BARA yang artinya menjadikan sesuatu yang belum ada menjadi ada.
Allah bisa mengadakan yang tidak ada menjadi karena Allah sanggup dan berkuasa melakukannya. Yang tidak ada saja bisa diadakan apa lagi yang sudah ada. Karena itu Paulus berkata dalam surat Filipi " Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Apa yang menjadi kebutuhan saudara ? ingatlah bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sanggup. Dia bukan penemu tetapi pencipta.

Rabu, 06 Mei 2009

JATUH LAGI JATUH LAGI



Seorang anak muda datang ke pendeta, si pemuda mengeluh karena tidak bisa lepas dari satu dosa. Si pemuda sering merasa bersalah karena selalu jatuh dalam dosa yang sama. Pendeta mencoba mendorong si pemuda supaya bangkit dan bertekad untuk tidak melakukan dosa itu lagi bahkan diakhiri dengan doa. Satu bulan kemudian si pemuda datang lagi dan mengeluhkan hal yang sama yaitu jatuh kedalam dosa itu-itu lagi. Si pendeta kembali mencoba menolong si pemuda dengan memberi nasihat dan juga doa-doa. Satu bulan kemudian terjadi hal yang sama si pemuda masih jatuh lagi terhadap dosa itu-itu lagi. Pengalaman si pemuda mungkin kelihatannya agak lucu, tetapi bukan tidak mungkin banyak anak-anak Tuhan mengalami hal yang sama. Untuk menang terhadap dosa dengan kekuatan sendiri memang tidak mungkin, hanya dengan pertolongan dan kekuatan Allah saja kita bisa menang.

Minggu, 03 Mei 2009

Mengapa Orang Percaya Berdoa


Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Markus 1:35


Suatu hari seorang jemaat bertanya kepada pendeta. Pak pendeta apakah bapak setuju bahwa Tuhan adalah maha tau (tau segala-galanya), ya saya setuju kata pendeta. Kemudian jemaat melanjutkan pertanyaannya yang kedua. Pak pendeta apakah bapak setuju bahwa Tuhan berkuasa mengontrol segala sesuatu, ya saya setuju kata pendeta. Kalau begitu mengapa kita harus berdoa kata si jemaat, bukankah Tuhan tau segalanya tentang hidup kita, bahkan dia berkuasa untuk mengendalikan segala sesuatunya. Si Pendeta memandang si jemaat dengan tersenyum karena merasa sedikit dijebak. Kalau kita membaca Alkitab maka kita akan menemukan banyak alasan mengapa sebagai orang percaya kita harus berdoa sekalipun Tuhan maha tau dan maha kuasa. Saya mencoba menguraikan tiga alasan penting mengapa sebagai orang percaya kita harus berdoa


1. Kita berdoa karena Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa.

Setidaknya ada 38 kali bahkan lebih ayat yang memerintahkan supaya orang percaya berdoa. Dalam Efesus 6:18 Paulus berkata "dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh ... Rasul Paulus mengingatkan jemaat Efesus supaya mereka berdoa. Yesus sebagai Tuhan yang memerintahkan kita orang percaya berdoa adalah seorang yang selalu berdoa, bahkan sampai hari ini di surga Yesus masih terus berdoa. Sebagai orang percaya hendaknya doa jangan jadikan sebagai sebuah pilihan, tetapi jadikanlah doa sebagai kewajiban untuk kebaikan kita.


2. Kita berdoa karena dengan berdoa kita mendapat kekuatan baru
Mazmur 138:3 Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. Yesus saat - saat terakhir menjelang penderitaan-Nya berdoa bahkan sampai pagi di taman getsemani. Lewat doa semalaman Yesus mendapat kekuatan baru, kekuatan yang luar biasa. Paulus dan silas dalam penjara dikuatkan lewat doaan penyembahan. Demikianlah halnya dengan hidup kita hari ini. Kita menghadapi banyak masalah dan kita menjadi kuat ketika kita menjadikan doa sebagai hal yang penting.


3. Kita berdoa karena dengan berdoa kita mendapat Tuntunan Tuhan
Paulus dalam sepanjang perjalanan pelayanannya selalu diawali dengan doa, karena Paulus tidak mau mengambil resiko karena keslahannya. Ruben A Torrey dalam bukunya How to Pray ” berkata bahwa ” Doa adalah alat yang Allah berikan untuk kita mendapatkan hal-hal yang kita butuhkan. Berdoa kepada Tuhan memang terkadang jawabannya tidak seperti keinginan kita. Walau demikian bukan berarti tidak berdoa. Craig Satterlee, seorang professor Missionari dari Chicago ” "Saya tidak mempercayai kekuatan doa. Namun, saya percaya akan kuasa dan hadirat Allah, karena itulah saya berdoa."


Selamat berdoa...