Selasa, 14 Juli 2009

SUDAH BERDOA, KOK KECELAKAAN JUGA

Oleh: Hermanto Karokaro, S.Th

Suatu hari saya bersama teman pulang dari Bekasi menuju Jakarta. Sebelum berangkat saya mengajak teman supaya berdoa terlebih dahulu dan kami pun berdoa dan doanya agak panjang juga. Setelah sepuluh menit motor yang kami kendarai, tepatnya di sebuah tikungan kami mengalami kecelakaan. Setumpuk pasir dan batu-batu kecil tersebar dijalan merupakan faktor peyebabnya. Saya terpelanting dan puji Tuhan hanya sedikit lecet di lutut, sementara teman saya yang sudah agak tua justru sehat-sehat saja, puji Tuhan.

Setelah tiba di Jakarta saya mengajak teman saya untuk mampir di warung pecal lele dan ayam goreng. Sambil menunggu hidangan disajikan saya sempat berbincang-bincang dengan teman saya seputar kejadiann yang baru saja kami alami. Saya bertanya dengan sedikit canda, tadi kita udah berdoa tapi kenapa kita mengalami kecelakaan juga ? teman saya menjawab justru karena kita tadi berdoa sehingga kita hanya sedikit lecet, coba kalau tadi kita tidak berdoa pasti keadaannya lebih parah.

Kejadian yang saya dan teman alami bukanlah sebuah kejadian yang terlalu khusus, banyak orang juga mungkin pernah mengalaminya. Atau anda yang sedang membaca renungan ini pun mungkin punya pengalaman tersendiri tentang doa dan kuasa/perlindungan Tuhan.

Saya teringat dengan alamarhum Pdt. Eka Darma Putera, seorang hamba Tuhan yang sangat produktif . Selain sebagai gembala yang sangat dicintai jemaatnya beliau juga sangat rajin menulis, puluhan bukunya bahkan ratusan mewarnai pemikiran iman kristen. Tetapi hampir sepuluh tahun beliau berperang dengan penyakit lever bahkan akhirnya meninggal karena penyakit tersebut. Padahal setiap hari beliau berdoa bahkan jemaat berdoa, rekan sesama pendeta berdoa tetapi akhirnya beliau harus meninggal karena penyakit yang dideritanya.

Saat doa hanya kita pahami sebagai sarana untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, maka pada saat itulah doa kehilangan makna yang sesungguhnya. Doa bukanlah sekedar meminta, doa bukan sekedar memenuhi apa yang kita mau yang tujuannya untuk membuat kita menjadi nyaman. Sebab jika doa kita pahami hanya sebatas itu maka jangan kaget kalau suatu saat kita akan malas berdoa. Atau kita akan berkata doanya dijawab Tuhan doaku tidak, doanya berkuasa doaku tidak.

Saya tidak mempercayai kuasa doa, tetapi saya sangat percaya dengan kuasa Tuhan maka karena itulah saya berdoa. Jadi masalah doa dijawab atau tidak dijawab tidak masalah, yang paling penting sikap kita terhadap Tuhan. Adakah kita tetap percaya saat doa kita tidak dijawab, dapatkah saya dan teman berkata Tuhan maha kuasa dan sangat baik padahal kami mengalami kecelakaan. Jika saya dan teman dapat berkata demikian maka itu jauh lebih berarti daripada sekedar kami bersyukur karena tidak mengalami kecelakaan. Maka dari itu mari kita memahami arti doa lebih dari sekedar meminta, menyenangkan kita. Tetapi biarlah kita tetap berdoa karena kita percaya akan kuasa dan kebaikan Tuhan. Sekali lagi berdoalah bukan untuk meminta tetapi berdoalah karena Tuhan baik dan maha kuasa. Amin