Senin, 06 September 2010

APA YANG KITA CARI ?

Ev. Hermanto karokaro

Agama tanpa aturan jadi liberal, tetapi jika agama hanya fokus pada aturan-aturan jadi legalistik. Cara beragama Yahudi sangat kuat dalam hal aturan-aturan. 10 hukum yang Musa terima dari Tuhan dijabarkan menjadi kurang lebih 669 aturan. Semua ada aturannya, mulai dari pakaian, makanan, cara beribadah, dll. Satu aturan yang sangat kuat adalah prihal masuk keruang maha kudus. Menurut aturan Yahudi yang boleh masuk hanya Imam. Ketika Tuhan melihat aturan-aturan tidak membuat Israel jadi lebih baik, lebih sombong iya. Akhirnya Tuhan mengirim Yesus ‘Putra Tunggal” datang sebagai penyelamat ‘penghapus segala utang dosa” yang tidak bisa dilakukan hukum taurat. Tetapi Yahudi ternyata tetap memegang aturannya, bahkan menjadi marah dan membunuh Yesus. Kalau diteliti sesungguhnya apa yang membuat Yahudi tetap mempertahankan aturan-aturannya, tidak lain karena sudah terlanjur menikmati dan memperoleh keuntungan atas aturan-aturan tersebut.

Fokus keberagamaan Yahudi ternyata sudah bergeser dari Tuhan ke pada hukum-hukum. Orang Yahudi mengabaikan suara Tuhan dan tetap berpegang pada hukum-hukum yang ditafsirkan mereka sendiri. Dalam beragama, Yahudi tidak lagi mencari Tuhan, melainkan keuntungan sendiri. Dari hukum-hukum itu Yahudi mendapat paling tidak; Pertama: Penghormatan/kemuliaan dari umat, Kedua: Materi (persembahan-persembahan umat). Jika menyelidiki hati kita selama ini apa kah yang kita cari dalam kita beragama, Tuhan kah atau sesuatu yang lain ?

Tidak ada komentar: