Senin, 27 Desember 2010

Belajar dari Bileam



Bilangan 24:10 Lalu bangkitlah amarah Balak terhadap Bileam dan dengan meremas-remas jarinya berkatalah ia kepada Bileam: "Untuk menyerapah musuhku aku memanggil engkau, tetapi sebaliknya sampai tiga kali engkau memberkati mereka. 24:11 Oleh sebab itu, enyahlah engkau ke tempat kediamanmu; aku telah berkata kepadamu aku telah bermaksud memberi banyak upah kepadamu, tetapi TUHAN telah mencegah engkau memperolehnya."

Setelah membaca kisah Bileam, saya sangat tercengang dan merasa tertegur. Paling tidak ada tiga hal yang sangat baik dipelajari atau diteladani dari Bileam

1. Bileam sangat peka dengan suara Tuhan, kepekaan Bileam tentu karena bileam seorang nabi yang sangat dekat dengan Tuhan. Bileam seorang yang suka berada dihadirat Tuhan. Bagi Bileam kepekaan akan suara Tuhan sangat penting. Karena jika Bileam salah dengar maka akibatnya sangat buruk baik bagi dirinya juga bagi bangsa Israel. Tiga kali Tuhan bicara dan tiga kali juga Bileam mendengar.

2. Bileam seorang yang tulus, Bileam sadar akan tugasnya sebagai penyambung suara Tuhan. Ketulusan Bilam di uji raja Moab si Balak dengan menawarkan banyak emas, tetapi Bileam seorang yang Tulus. Bileam tidak tergoda dengan segala tawaran si Balak. Bagi Bileam panggilan adalah sebuah tanggung jawab yang harus di kerjakan dengan setulus hati.

3. Bileam seorang yang berani, Bileam tidak takut menyampaikan kutukan atas bangsa-bangsa lain, karena itu yang Tuhan perintahkan. Bileam tidak takut kepada si Balak raja Moab. Keberanian Balak ternyata membuat balak marah, tetapi hanya marah tanpa berlanjut kepada penghukuman atas Bileam. Bagi Bileam sebagai hamba Tuhan harus siap menerima segala resiko ketika menyampaikan hal-hal yang Tuhan katakan.

Dizaman yang sangat materialistik dan hedonisme, masikah kita menemukan hamba Tuhan yang sehebat Bileam ?

Tidak ada komentar: